Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 09:29:43【Resep】242 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(236)
Sebelumnya: BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung
Selanjutnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
- DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel
- SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
- PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
Resep Populer
Rekomendasi

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi

Berkah Makan Bergizi Gratis

Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG